
Dunia pendidikan terus berkembang dari tahun ke tahun. Tak hanya berbicara soal kurikulum, perbedaan cara belajar dulu dan sekarang pun ditentukan sejumlah aspek seperti media dan sarana replika spor ayakkabı toptan. Kita pastinya sering mendengar cerita Ayah dan Ibu saat mereka masih bersekolah, bukan? Pasti banyak dari kita yang berpikir tentang betapa berbedanya kurikulum serta cara belajar siswa zaman dulu dan sekarang. Tentu saja, dunia pendidikan selalu berkembang demi menyesuaikan kebutuhan tiap generasi. Nah, kira-kira, apa saja aspek yang membedakan cara belajar dulu dan sekarang?
Zaman dulu, belajar identik dengan membaca buku pelajaran atau koran. Terkadang, cukup sulit pula untuk menemukan buku pelajaran dengan materi yang komplet dan mudah dipahami. Sekarang, aktivitas belajar sudah tidak hanya berkaitan dengan buku. Informasi dapat diakses melalui media digital. Siswa pun dapat mengakses berbagai materi pelajaran melalui video, artikel, hingga soal ujian nasional dari tahun ke tahun.
Kegiatan pembelajaran di sekolah selain ditentukan oleh berbagai factor penting dan lingkungan yang nayaman di sekolah, juga ditentukan oleh unsur-unsur pembangun sekolah terkhususnya anggota-anggota inti sekolah baik itu pendidik dan juga peserta didik. Berhubung dengan pernyataan tersebut, salah satu penentu keberhasilan pembelajaran di sekolah adalah guru sebagai pendidik. Guru harus memiliki kemampuan khusus untuk menciptakan suasana yang menyenangkan selama pembelajaran berlangsung. Namun selama ini dalam kenyataannya, peserta didik merasa kurang antusias dengan pembelajaran dikarenakan guru masih menggunakan metode-metode ajar yang kurang menarik dan monoton. Terdapat beberapa peseta didik yang cepat merasa bosan sehingga timbul timbul tingkah-tingkah mereka yang menunjukan kejenuhan mereka selama proses pembelajaran berlangsung.
Berbicara mengenai perbedaan pola belajar dan mengajar tersebut di atas,ted baker aurinkolasit maka saya ingin sedikit berbagi mengenai keseharian saya sebagai seorang pendidik yang berusaha untuk menerapkan gaya dan model pembelajaran yang berbeda. Saya adalah seorang guru Pegawai Negeri Sipil di suatu daerah bagian timur tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan tepatnya di SMA Negeri Kie Kecamatan Kie.
Dalam praktik pembelajaran kali ini,saya mengusahakan untuk berperan sebagai pendidik yang bisa mengubah keadaan pembelajaran yang lama sehingga menjadi lebih menarik dengan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),bahan ajar, media ajar,Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD),dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang dibuat moschino tričko. Dalam praktik ini saya bertanggung jawab melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media berbasis TPACK dan metode snowball throwing.
Praktik pembelajaran ini penting untukdibagikan karena pelaksanaan praktik pembelajaran ini menggunakan media TPACK yang secara tidal langsung sangat membantu peserta didik dalam mengenal dan menggunakan peralatan-peralatan elektronik yang bisa memperlancar akan kegiatan belajar dan mnumbuhkan rasa ingin tahu serta ketertarikan dari diri seorang peserta didik. Praktik ini bisa juga menjadi motivasi bagi para guru lainnya untuk diterapkan dalam proses pembelajaran
Tantangan Menuju Perubahan
Setiap perubahan tentu akan mengalami berbagai tantangan. Hal yang terasa menjadi kendala adalah saya kurang memahami model, metode, dan media pembelajaran inovatif berbasis TPACK. Tentu hal yang sulit bagi saya untuk menerapkan suatupembelajaran inovatif jika tidak memahami apa yang akan sayalakukan/gunakan.Selain itu,banyaknyatugastambahan dariatasan selain mengajar menjadi tantangan tersendiri bagi sayaterutama dalam hal membagi waktu dan tenaga. Selain tugasutama mengajar di kelas, saya juga diberikan tugas tambahanoleh atasan yaitu sebagai wali kelas dan pembina kegiatan ekstrakurikuler serta tugas tambahan lainnya sebagai bagian dari pengurus komite sekolah.Begitu juga dengan kegiatan lain di luar sekolah yang terasa banyak menyita waktu dan tenaga.Banyaknya kegiatan dari tugas tambahan tersebut sering kali membuat saya merasa terbebani dan enggan untuk melakaukan inovasi dalam pembelajaran, yang sejatinya pembelajaran inovatif tentu membutuhkan persiapan yang matang. Bukan hanya dari sisi pribadi saya sebagai seorang guru, tetapi ternyata tantangan juga saya hadapi dari peserta didik dan sarana prasarana di sekolah. Masih banyak peserta didik yang belum terbiasa menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK.Bukan hanya itu, peserta didik pun masih memiliki respon yang kurang bagus dalam menyikapi kegiatan pembelajaran yang berlangsung baik itu dalam menanggapi pertanyaan dan juga menyampaikan pendapatnya.Respon positif yang kurang dari peserta didik inilah yang semakin emmotivasi saya sebagai guru untuk bisa menciptakan suasana belajar yang baru yang bisa secara spontanitas menarik minat belajar dari peserta didik.
Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa kendala kenadala tersebut seharusnya bukanlah menjadi penghalang yang membuat saya berhenti melangkah. Kondisi ini menuntut saya untuk terlibat aktif mencari solusi, terutama untuk menguji keprofesionalan saya sebagai seorang guru. Tentu sudah seharusnya saya melakukan aksi yang tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran yang saya inginkan. Saya harus melakukan perubahan cara mengajar yang telah saya terapkan selama ini.Dengan mempelajari berbagai literatur dan berdiskusi dengan teman sejawat serta beberapa ahli, akhirnya saya mencoba mengubah cara saya dalam melaksanakan pembelajaran. Sebagai contoh, pada salah satu KD yaitu KD 10.6 tentang “Peserta didik menuliskan gagasannya dalam bentuk teks deskripsi peristiwa secara tertulis untuk memikat pembaca serta mengalih wahanakan nya dalam media audio atau audio visual menggunakan media yang tepat sesuai dengan konteks pembaca secara menarik dan efektif” dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK. Menilik pada dunia peserta didik saat ini yang sangat akrab dengan games, saya mencoba memanfaatkan games snowball throwing sebagai media pembelajaran. Ide ini muncul karena masalah utama yang kerap kali saya temui dalam kegiatan pembelajaran, yaitu peserta didik belum sepenuh nyatertarik dalam belajaran, suasana pembelajaran masih kaku, dan terkesan membosankan. Dengan diterapkan nya games snowball throwing dalam pembelajaran,saya berharap peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran Yang Menyenangkan
Pelakasanaan pembelajaran tentunya tidak serta merta dapat saya laksanakan. Sebelumya,saya memper banyak referensi sebagai awal menambah wawasan terkait penggunaan model, metode dan media pembelajaran inovatif berbasis TPACK.Begitu juga dengan games pembelajaran, saya mencari referensi tentang macam-macam games yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, dengan pertimbangan games tersebut dapat membuat pembelajaran menjadi menarik, penuh keceriaan, semangat, namun tetap terarah sesuai tujuan pembelajaran. Dari berbagai games pembelajaran, saya menetapkan games snowball throwing. Selanjutnya saya mematangkan perencanaan terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan, baik RPP, LKPD, maupun media games pembelajaran. Setelah itu, saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintak model dan metode pembelajaran yang telah ditetapkan serta menggunakan media pembelajaran sebaik-baiknya. Satu hal yang sama pentingnya dengan segala perencanaan pembelajaran, di kelas saya berusaha untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk selalu bersemangat, serta berkolaborasi sesama peserta didik agar pembelajaran tidak hanya di dominasi peserta didik yang pintar saja.
Peningkatan pemahaman peserta didik melalui permainan snowball throwing selama proses pembelajaran yang menjadikan peserta didik Kembali memutar otak untuk menemukan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan. Peserta didik menjadi bersemangat dan tidak mau kalah dengan peserta didik lainnya dalam menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang tersedia. Respon positif dari peserta didik semakin nampak dibuktikan dengan semangat peserta didik dalam menyambut dan mengikuti pembelajaran di kelas. Peserta didik sudah tidak sungkan dalam menyampaikan pendapatnya dan memberikan pertanyaan terkait materi yang disampaikan.
Proses pembelajaran diawali dengan pembuatan RPP dan bahan ajar oleh guru, persiapan alat dan bahan, serta kesiapan diri untuk melakukan pembelajaran. Proses pembelajaran diawali dengan doa, pemeriksaan kerapian, pemeriksaan kehadiran, pertanyaan terkait kesiapan peserta didik, penyampaian materi, ice breaking yaitu nyanyi Bersama, permainan snowball throwing, menampilkan video tentang deskripsi alam, pengerjaan tugas sesuai LKPD, presentasi, pemberian tanggapan, dan diakhiri dengan motivasi dari guru untuk tetap semangat dalam mempersiapkan masa depan serta doa untuk menutup pembelajaran.
Dampak aksi dari Langkah-langkah yang telah saya lakukan adalah kegiatan pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik dan peserta didik semakin antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan pengingkatan pemahaman peserta didik dalam menanggapi pembelajaran yang berlangsung, peserta didik pun semakin mengenal dan terbiasa dengan penggunaan media pembelajaran berbasis TPACK yang diterpakan, peserta didik pun lebih cepat tanggap dengan pembelajaran dikarenakana situasi kelas yang tidak lagi terkesan monoton dan kaku karena diserrtai dengan permainan snowball throwing selama pembelajaran berlangsung.
Sesuai perencanaan kegiatan pembelajaran saya lakukan dengan model pembelajaran tersebut, kolaborasi antar peserta didik dapat diraih. Sintak pembelajaran menuntun peserta didik untuk belajar secara terarah baik dari pendahuluan, inti, maupun penutup. Sesuai dengan harapan yang ingin dicapai, pembelajaran tidak lagi hanya didominasi oleh peserta didik yang pintar saja tetapi saling bekerja sama dan membuat seluruh anggota kelompok berusaha menguasai materi pembelajaran.
Di akhir pembelajaran, evalusi juga dilakukan dengan cara yang tidak biasa.Jika biasanya peserta didik mengerjakan soal bebasis kertas, kali ini evaluasi dilakukan dengan penanyangan video https://www.youtube.com/watch?v=TSRexA3ulfI dan juga LKPD yang telah saya siapkan sebelumnya. Dengan cara ini,peserta didik tidak terlalu stress dalam mengerjakan soal-soal melainkan lebih semangat dan penuh keceriaan. Sebelum mengakhiri pembelajaran,saya mengajak peserta didik untuk melakukan refeleksi dengan menjawab pertayaan terkait kesan masing-masing dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hasil Tidak Akan Menghianati Usaha
Segala upaya yang telah saya laksanakan telah memberikan dampak perubahan yang signifikan. Ternyata benar bahwa hasil tidak akan menghianati usaha. Sebagai seorang guru, saya semakin memahami model, metode, dan media pembelajaran yang inovatif berbasis TPACK, kegiatan pembelajaran lebih terarah, baik dari pendahuluan, inti, maupun penutup, peserta didik lebih terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik lebih termotivasi untuk belajar, serta terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menjenuhkan. Hal ini terlihat dari peserta didik yang setia mengikuti kegiatan pembelajaran dengan ceria, aktif, santai, namun tetap terarah sesuai tujuan pembelajaran. Hal ini berdampak pada terjadinya pemerataan hasil belajar sehingga pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh peserta didik yang pintar saja.
Apa yang telah saya lakukan tersebut telah menanamkan pemahaman pada diri sendiri bahwa keberhasilan seorang guru terletak pada keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran, sehingga tidak ada alasan bagi seorang saya untuk malas dalam melakukan perubahan selama perubahan tersebut mengarah kepada hal yang positif. Saya harus siap lelah terutama dalam hal membagi waktu dan tenaga.Hal ini semakin membuat saya memahmi bahwa sebagai sorang guru,saya benar-benar dituntut harus bisa menajadi fasilitatordan motivator bagi peserta didik agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat membawa hasil yang positif, baik dari proses maupun hasil belajar peserta didik. Segala tantangan harus dihadapi dan guru harus mampu mencari penangan yang tepat terkait masalah-masalah yang timbul dari perubahan-perubahan yang ingin dicapai. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa perubahan harus di lakukan guru selama perubahan tersebut dapat membawa pembelajaran kearah yang lebih baik.Dapat dipahami bahwa keberhasilan seorang guru terletak pada keberhasilan peserta didik, baik dalam proses maupun hasil belajar. Tantangan pasti ada. Namun tantangan bukan menjadi penghalang, melainkan menjadi sarana untuk berpikir lebih kritis untuk menacari jalan keluarnya. Guru yang hebat adalah guru yang mampu menyelesaikan setiap masalah tentunya dengan mengasah kemampuan dan mau terus belajar.(Kie, 08 Desember2022)
https://web.facebook.com/fandy.charera
https://web.facebook.com/sari.kase
https://web.facebook.com/profile.php?id=100081326357209 (Sman Kie)